ANALISIS YURIDIS PERBUATAN MEMBAWA DAN MENYIMPAN SENJATA TAJAM SEBAGAI TINDAK PIDANA (PERBANDINGAN PUTUSAN NOMOR 70/PID.SUS/2018/PN.YYK DAN PUTUSAN NOMOR 25/PID.SUS/2015/PN.SGR)

Authors

  • Shella Niki Andini Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, Indonesia
  • Miko Aditiya Suharto Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

Keywords:

Senjata Tajam; Tindak Pidana; Teori Kesengajaan

Abstract

Abstrak:

Penulisan penelitian ini bertujuan mengetahui perbuatan membawa dan menyimpan senjata tajam yang dapat dikategorikan sebagai tindak pidana berdasarkan teori unsur tindak pidana dan Undang-Undang Darurat Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1951. Latar belakang penulisan diangkat dari 2 kasus yang pada putusanya terdapat perbandingan mengenai pertimbangan hakim dan hasil putusan pengadilan, diantara Putusan Nomor 70/pid/Sus/2018/PN.Yyk pertimbanganya hakim menyatakan bahwa bukan sebagai perbuatan tindak pidana dan Putusan Nomor 25/Pid.Sus/2015/PN.Sgr pertimbangan hakim menyatakan perbuatan tindak pidana. Penelitian ini menggunakan metode Yuridis-Normatif dengan 4 jenis pendekatan meliputi: pendekatan kasus, pendekatan komperatif, pendekaran perundang-undangan, dan pendekatan konseptual. Bahan hukum bersumber dari hukum primer dan sekunder. Metode pengumpulan dengan studi kepustakaan. Hasil dari penelitian yakni seseorang yang membawa dan menyimpan senjata tajam dikategorikan sebagai perbuatan tindak pidana, apabila telah memenuhi unsur objektif, unsur subjektif dan unsur kesengajaan. Putusan Nomor: 70/Pid.sus/2018/PN. Yyk, Hakim menggunakan aliran dualistis (tanpa unsur kesengajaan) serta menggunakan teori pertimbangan non-yuridis, sedangkan pada putusan Nomor 25/Pid.sus/2015/PN. Sgr, Hakim menggunakan aliran dualistis dan kesengajaan dengan keinsyafan pasti serta menggunakan teori pertimbangan yuridis. Penentu penilaian dalam kualifikasi perbuatan tindak hanya dapat diselaraskan dengan perkara yang sedang ditangani dan ditentukan oleh Majelis Hakim dalam sebuah putusan pengadilan dan diperlukannya evaluasi dan pembaharuan hukum dalam Undang - Undang Darurat No. 12 Tahun 1951. 

 

Abstract:

This research is to examine the act of carrying and storing sharp weapons that can be categorized as criminal offenses based on the theory of criminal elements and Emergency Law of the Republic of Indonesia Number 12 of 1951. The writing background is drawn from two cases where there is a comparison regarding the judge's considerations and the court verdicts, namely Decision Number 70/Pid/Sus/2018/PN.Yyk, where the judge stated that it is not a criminal act, and Decision Number 25/Pid.Sus/2015/PN.Sgr where the judge stated it as a criminal act. This study employs a Juridical-Normative method with four types of approaches: case approach, comparative approach, legislative approach, and conceptual approach. Legal materials are sourced from primary and secondary legal sources, collected through literature review. The research concludes that carrying and storing sharp weapons can be categorized as criminal acts if they meet the objective, subjective, and intentional elements. In Decision Number 70/Pid.sus/2018/PN.Yyk, the judge utilized a dualistic approach (without intentional elements) and non-juridical considerations, while in Decision Number 25/Pid.sus/2015/PN.Sgr, the judge applied a dualistic approach and intention with definite awareness along with juridical considerations. The determination of the qualification of criminal acts can only be aligned with the case being handled and is decided by the Panel of Judges in a court verdict, emphasizing the need for evaluation and legal reform in Emergency Law No. 12 of 1951.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2024-06-30

Issue

Section

Articles