KOMPOLAN KEKERABATAN/BANI: LABORATORIUM PENDIDIKAN KARAKTER DAN BUDAYA RELIGIUS MASYARAKAT MADURA

Authors

  • Fathor Rachman INSTIKA Guluk-Guluk Sumenep

Abstract

Abstrak:

 

Perkembangan zaman yang terus bergulir dengan sangat pesat, telah mengubah tatanan kehidupan masyarakat. Di Madura misalnya, kehidupan masyarakat mengalami transformasi besar-besaran, dari tradisionalisme ke pola hidup modern. Hal ini telah berdampak pada pergeseran karakter dan budaya masyarakat. Masyarakat semakin terasing dari karakter dan budaya leluhurnya yang mengedepankan tatakrama, kesantunan, kesopanan, kepatuhan dan silaturrahim dalam bingkai keagamaan yang sangat kuat. Bercermin pada kehidupan leluhur untuk menatap masa depan merupakan hal yang sangat penting agar karakter dan budaya religius masyarakat tidak tercerabut dari akarnya. Hal ini bisa dilakukan salah satunya melalui Kompolan Kekerabatan/Bani sebagai laboratorium pendidikan berbasis kemasyarakatan yang saat ini tengah memainkan peranannya di tengah-tengah masyarakat Madura. Penelitian ini akan mengungkap penyelenggaraan, peranan dan strategi Kompolan Kekerabatan dalam membangun karakter dan budaya religius masyarakat Madura. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif-etnografis. Sumber datanya ditentukan dengan snowball sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan partisipan observation, indepht interview, dan studi dokumentasi dengan teknik Analisis Data Model Domain Spradley. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: pertama, roses penyelenggaraan dan pembentukan Kompolan Kekerabatan dilakukan dengan pertemuan rutin dan insidental, pertemuan akbar, acara haul dan silaturrahim akbar, pengajian keagamaan, tahlilan dan do’a bersama, musyawarah keluarga, pengenalan tokoh utama/public figure, adanya generasi penerus, pengurus dan anggota kompolan, kantor sekretariat, proses rekrutmen, dan silsilah keturunan. Kedua, peranannya dalam membangun karakter dan budaya religius dilakukan melaui penguatan keimanan dan ketakwaan, peningkatan pengetahuan keagamaan, perluasan jaringan kekerabatan, pembinaan keagamaan pada masyarakat, bantuan dana pendidikan bagi keluarga kurang mampu, santunan anak yatim, mendirikan lembaga pendidikan keagamaan (formal dan non-formal), pemberdayaan masjid, pemberdayaan ekonomi keluarga, dan penyelesaian konflik keluarga. Ketiga, Strateginya dilakukan melalui ceramah keagamaan, pendekatan khusus pada keluarga tertentu, pembinaan keluarga dan lingkungan yang religius, pengenalan pada leluhur yang shaleh, pembentukan lingkungan yang produktif, kontrol sosial yang aktif, mendo’akan generasi penerusnya.

 

Kata kunci: Tradisi Kompolan Kekerabatan, Karakter dan Budaya Religius, Masyarakat Madura.

 

 

Abstract:

 

The times are rolling very rapidly, has changed the order of people's lives. In Madura, for example, the life of people experiencing major transformation, from traditionalism to modern lifestyles. This has an impact on the character and culture shift. People are increasingly alienated from the character and culture of their ancestors (leluhur) that puts manners, politeness, modesty, obedience and silaturrahim with a very strong religious frame. Reflecting on the life of the ancestors to look the future is very important for the character and religius culture of community is not uprooted. This can be done one through Kompolan Kekerabatan/Bani (family organization) as laboratory community-based education that is currently playing a role in the middle of the Madura. This study will reveal the organization, role and strategy Kompolan Kekerabatan/Bani building character and religious culture of the of Madura’s people. This study used a qualitative ethnographic research approach. The data source is determined by snowball sampling. Data collection techniques using participant observation, indepht interview, and documentation. The data were analyzed using the Spradley Domain Model Analysis of Spradley. The results of the research show that: 1. The process of implementation and formation of Kompolan Kekerabatan/Bani performed with routine and incidental meetings, rallies, events and silaturrahim grand haul, religious instruction, tahlilan and prayer together, the family council, the introduction of the main character/public figure, the next generation, management and kompolan’s members, secretariat offices, recruitment, and lineage (silsilah keturunan); 2. Role in building character and religious culture done through the strengthening of faith and piety, religious knowledge enhancement, expansion of the network of kinship (kekerabatan), religious guidance to the community, help fund education for poor families, orphan benefits, establish religious educational institutions (formal and non-formal), mosques empowerment, economic empowerment family, and family conflict resolution; 3. The strategy carried out through religious lectures, special approach in certain families, family coaching and religious environment, introduction of the pious ancestors, the establishment of a productive environment, social control is active, praying for future generations.

 

 

Key word: Tradition of Kompolan Kekerabatan/Bani, Character and Religious Culture, Madura’s Society

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Fathor Rachman, INSTIKA Guluk-Guluk Sumenep

INSTIKA Guluk-Guluk Sumenep

Downloads

Published

2016-05-23

Issue

Section

Articles